Minggu, 08 Agustus 2010

mystery haunted building


Pada suatu hari terdapat sebuah gedung tua. Di gedung tersebut pernah terjadi pengebom-an yang sangat dahsyat, dan menelan banyak korban. Dan pada saat sekarang ini gedung itu tidak pernah digunakan maupun diperbaiki, karena menurut banyak orang gedung tersebut di huni semacam manusia ( Red Eyes ). Setelah itu ada kelompok orang yang memberanikan diri untuk menjelajahi misteri tersebut. Orang – orang tersebut adalah Sakti, Sandi, Simca, Charlie, dan George yang paling takut dan pendiam. Setelah itu kelompok tersebut langsung menuju gedung angker itu. Kemudian mereka masuk kedalam gedung tersebut dan menaiki lantai 1. Ternyata di lantai 1 ini tidak ada sesuatu yang mencurigakan bagi mereka. Dan sampai lantai ke sepuluh mereka tidak menemukan sesuatu yang mengerikan. Setelah itu mereka beristirahat di lantai sepuluh tersebut selama beberapa jam. Setelah mereka memulihkan tenaga mereka. Mereka berlima pun akhirnya menaiki lantai yang ke sebelas. Dilantai ini mereka terdiam karena mereka menemukan banyak sekali mayat yang tergeletak di sekitar mereka. Setelah mereka melihat banyak sekali mayat tergeletak dengan keadaan mata tidak ada tersebut. Lalu mereka menuju lantai  12. Dilantai ini juga mereka telihat sangat kaget, karena banyak celurit dengan adanya darah diujung celurit tersebut. Dan pada saat mereka menaiki lift menuju lantai  13. Pada saat lift terbuka ada seseorang muncul didepan mereka berlima. George pun berkata sambil berbisik “teman – teman siapa yang berada didepan kita itu kelihatannya menyeramkan” kataa George sambil memegangi Charlie. “ Teman- teman coba perhatikan baik baik dari kepala sampai mata kaki “ kata Sakti dengan suara menegangkan. “ Iya memang kenapa” kata Sandi. Sakti pun berkata dengan kata yang halus “ Teman – teman dia sepertinya yang sering diceritakan orang –orang disekitar kita”. “Jangan –jangan itu adalah  Red Eyes si mata merah”. Jawab Charlie, Simca, George.Sakti berkata” benar itu adalah si mata merah. “Bahaya nih kita harus kabur dulu, kita belum menyusun rencana untuk membunuh si mata merah. “ujar Sandi. Setelah itu mereka berlari untuk menghindari Red Eyes menuju arah utara. Karena George lengah melihat orang mengerikan tersebut. Didepan George ada sebuah celurit sangat besar ukurannya sedang berayun ayun kearah kanan dan kiri. Akhirnya setelah setelah George melihat kedepan. George kaget dan celurit itu menancap di mata George dengan darah bercucuran pada daerah mata. Akhirnya George pun tewas mengenaskan. Karena George teriak karena celurit yang menancap dimatanya teman – temannya pun mendengar teriakan George dan langsung berhenti berlari dan membalikan badan mereka karena salah satu teman mereka berteriak sangat kencang. Setelah mereka melihat temannya mereka bersedih dan sangat kesal karena kelompok mereka tewas. Sakti pun berkata “ Teman – teman jangan bersedih kita akan balas perbuatan Red Eyes. Biarkan George kembali ke alamnya dengan tenang. “ Setelah mendengar perkataan dari Sakti mereka pun langsung berlari kearah lift. Setelah lift tertutup ternyata ada yang membuka lift tersebut dengan kekuatan yang besar. Ternyata yang membuka lift itu adalah Red Eyes. Setelah itu dikeluarkanlah Sakti, Sandi, Charlie, dan Simca dari lift dengan paksa. Lalu setelah dikeluarkan dari lift. Ditinjulah Sakti, Sandi, Charlie hingga keluarlah darah dari mereka. Karena Red Eyes sibuk memukuli Sakti, Sandi dan Charlie. Simca pun kabur. Karena larinya yang sangat lamban dan dia perempuan. Red Eyes akhirnya menoleh kearah Simca karena jejak langkah yang terlalu keras. Akhirnya Red Eyes menangkap Simca dengan rantai yang ada di pergelangan tangannya itu, dilemparkanlah rantai tersebut kearah Simca dan akhirnya mengenai leher Simca. Karena Red Eyes merasa sudah mengenai Simca di tarik Simca kearah tangga dan di bawalah Simca ke tempat rahasia Red Eyes tersebut. Karena Sakti, Sandi, Charlie ditinju habis –habisan oleh Red Eyes. Merekapun pingsan hampir 2 hari. Setelah sadar dari pingsan nya mereka pun terbangun dan beristirahat untuk mengobati luka mereka. Mereka baru sadar ternyata Simca baru saja di culik oleh Red Eyes, karena mendengar teriakan Simca. Mereka bertiga pun akhirnya bergegas dan segera menyelamatkan tema wanitanya itu. Mereka mencari dari lantai 14-19 tetapi tidak menemukan Simca. Akhirnya sampailah Mereka bertiga dilantai terakhir yaitu lantai 20. Mereka sudah mengecek seluruh ruangan tetapi tetap juga tidak menemukan Simca. Mereka pun lelah, tetapi karena semangat dari Sakti akhirnya merekapun kembali semangat dan meneruskan mencari Simca. Pada saat semangat mereka berkobar mereka menemukan suatu ruangan yang katanya ruangan itu adalah ruangan pada saat bom meledak. Mereka pun masuk dan akhirnya mereka menemukan juga Simca yang sedang dikurung dan Red Eyes. Red Eyes pun langsung menghampiri Sakti, Sandi, Charlie dan Red Eyes pun menonjok mereka bertiga. Mereka bertiga tidak lengah dan langsung menyusun rencana pada saat terdesak. Mereka pun langsung berlari dan hal serupa seperti George pun terulang meimpa Charlie. Akhirnya Charliepun tewas. Sandi, Saktipun bersedih dan kesal karena sudah merenggut 2 kawan mereka. Akhirnya mereka pun berhenti di suatu ruangan, begitupun dengan Red Eyes. Red Eyes pun langsung menghajar Sakti sambil berkata “ tidak ada yang boleh lolos setelah memasuki gedungku” . Saktipun terlempar kearah dinding. Hanya Sandi yang tesisa. Lalu Red Eyes pun mendekati Sandi. Sandi yang merasa ketakutan jatuh terpeleset dan berkata “ Tolong tuan Red Eyes jangan bunuh saya “. Red Eyed pun tidak menghiraukan perkataan Sandi dan langsung mencekek leher Sandi. Karena Sakti masih tersadar, Saktipun mengambil celurit berukuran kecil yang ada didekatnya. Akhirnya Saktipun berlari dan menancapkan celurit tersebut kearah mata Red Eyes. Setelah tertancap Red Eyes pun menjerit sambil memegangi matanya. Karena keadaan Red Eyes didekat jendela. Didoronglah Red Eyes kearah jendela tersebut dan jatuhlah Red Eyes dari lantai dua puluh. Habislah riwayat Red Eyes. Setelah menjatuhkan Red Eyes keluar, lalu Sakti dan Sandi menuju kearah Simca di tahan. Dibebaskanlah Simca dari kurungan tersebut. Simca pun berkata “ Teman –teman terima kasih sudah menyelamatkan aku dari Red Eyes. Lho Charlie mana”. Sakti dan Sandi pun terdiam dengan memasang muka sedih. Simca pun semakin tegang dan menanyakan hal yang sama seperti tadi. Lalu Sakti pun berkata “ Em………..Cha….Cha…Charlie sudah tewas karena tertusuk celurit dimatanya sama seperti tewasnya George” . Simca pun terdiam dan sedih. Lalu Sakti dan Sandi membawa mayat George dan Charlie. Lalu datanglah ambulan untuk membawa mayat Charlie dan George. Setelah itu Sakti, Sandi dan Simca akhirnya juga dirujuk kerumah sakit untuk merawat luka –luka yang dialami mereka bertiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar